Assalamu'alaikum

Ahlan Wasahlan....
Selamat Datang di Bolgnya Zahra
Kiranya blog ini sangat kurang dari sempurna
dengan senang hati Zahra menerima kritik dan sarannya

Zahra tunggu ya ^_*

Let's enjoy in here

Kamis, 29 November 2007

SAJAK BULAN MEI 1998 DI INDONESIA

W.S. Rendra

Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Kelakuan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah

O, zaman edan!
O, malam kelam pikiran insan!
Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan

O, tatawarna fatamorgana kekuasaan!
O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja!
Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
bahwa hukum harus lebih tinggi
dari ketinggian para politisi, raja-raja, dan tentara

O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan!
O, rasa putus asa yang terbentur sangkur!
Berhentilah mencari Ratu Adil!
Ratu Adil itu tidak ada. Ratu Adil itu tipu daya!
Apa yang harus kita tegakkan bersama
adalah Hukum Adil
Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara

Bau anyir darah yang kini memenuhi udara
menjadi saksi yang akan berkata:
Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat
apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa
apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan
maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa
lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya

Wahai, penguasa dunia yang fana!
Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta!
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran kalap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan!

Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi
Airmata mengalir dari sajakku ini.


Sajak ini dibuat di Jakarta pada tanggal 17 Mei 1998 dan
dibacakan Rendra di DPR pada tanggal 18 Mei 1998

2 komentar:

Anonim mengatakan...

15 Juli 1996

Kalau kau datang
Hatiku senang berbunga-bunga

Bulan dan bintang
Terangi malam sehabis hujan

Saling bicara, tukar cerita berbagi rasa
Aku disini tetap di tepi masih bernyanyi

Dunia sedang dilanda kalut
Alam semesta seperti merintih
Kau dengarkan

Aku tak bisa
Untuk tak peduli hatiku tersiksa

Aku bersumpah untuk berbuat yang aku bisa
Harus ada yang dikerjakan
Agar kehidupan berjalan wajar

Hidup kita hanya sekali wahai kawan
Aku tak mau mati dalam keraguan

By Iwan fals; Manusia setengah Dewa

Ummu Haidar mengatakan...

Aku bersumpah untuk berbuat yang aku bisa
Harus ada yang dikerjakan
Agar kehidupan berjalan wajar

Hidup kita hanya sekali wahai kawan
Aku tak mau mati dalam keraguan

>>>> it's good liric <<<<<